Rizki Juniansyah (tengah) meraih dua medali emas di kelas 79 kg pada IWF World Championship 2025 yang digelar di Forde, Norwegia, Senin (6/10/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional angkat besi Indonesia Hadi Wihardja menilai penampilan Rizki Juniansyah di Kejuaraan Angkat Besi Dunia 2025 sudah sangat baik. Meski demikian, Rizki disebutnya belum mencapai potensi maksimalnya.
“Dengan total ngkatan 361 kilogram, Rizki memang belum mencapai angkatan terbaiknya. Tapi kalau sudah mampu membuat Lagu Indonesia Raya berkumandang, itu sudah luar biasa,” ujar Hadi ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (7/10/2025).
Rizki sukses mempersembahkan medali emas di kategori angkatan total. Selain itu, lifter muda tersebut juga membawa pulang perunggu di nomor Snatch setelah berhasil mengangkat beban 157 kilogram. Ia sempat gagal pada dua percobaan berikutnya dengan angkatan 162 kilogram.
Sementara itu, lifter Indonesia lainnya, Rahmat Erwin Abdullah, turut menambah prestasi Merah Putih dengan medali perak di kategori Clean and Jerk berkat angkatan total 203 kilogram.
Adapun lifter Korea Utara, Ri Chong-song, meraih emas di nomor Snatch (163 kilogram) sekaligus perak di total angkatan (360 kilogram). Medali perunggu untuk total angkatan diraih lifter Mesir, Mohamed Younes, dengan 360 kilogram, sedangkan perunggu di Clean and Jerk jatuh ke tangan Son Hyeon-ho dari Korea Selatan (198 kilogram).
Menurut Hadi, peluang Rizki untuk tampil dan bersinar di Olimpiade 2028 cukup terbuka lebar. Ia memperkirakan anak asuhnya itu bisa mencapai total angkatan 373 kilogram apabila terus menunjukkan peningkatan. Meski begitu, federasi angkat besi dunia hingga kini belum menentukan kelas mana saja yang akan dipertandingkan di ajang tersebut.
“Mesir menjadi saingan utama di nomor Snatch, sementara Korea Selatan kuat di Clean and Jerk,” kata Hadi menjelaskan.
Hadi juga menjelaskan, tak ada masalah dengan Rizki dan Rahmat yang turun di kelas yang sama. “Kalau di single event seperti kejuaraan dunia, mereka bersaing sehat. Tapi di multi event seperti SEA Games nanti, kami akan pisahkan kelasnya,” tutur Hadi.