Angka Kemiskinan RI Turun Jadi 23,85 Juta Jiwa, Terendah Sejak 20 Tahun Terakhir

2 months ago 62
Ilustrasi kemiskinan / pixabay

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Kali ini boleh dibilang pemerintah menorehkan prestasi. Pasalnya, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2025 tercatat sebanyak 23,85 juta jiwa. Capaian ini merupakan yang terendah dalam dua dekade terakhir, meski hanya mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya, meskipun selisihnya tipis.

Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS), Ateng Hartono, menyampaikan bahwa angka tersebut menurun sebesar 0,20 juta orang dibandingkan September 2024 yang tercatat 24,06 juta jiwa. Dari sisi persentase, terjadi penurunan dari 8,57 persen menjadi 8,47 persen.

“Angka kemiskinan tahun 2025 merupakan terendah selama 2 dekade,” ujar Ateng dalam konferensi pers yang digelar di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (25/7/2025).

Namun demikian, tren penurunan ini tidak merata. Kemiskinan di wilayah perkotaan justru meningkat, dari 6,66 persen pada September 2024 menjadi 6,73 persen pada Maret 2025. Salah satu faktor pemicunya adalah kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok seperti cabai rawit, minyak goreng, dan bawang putih.

“Penduduk kota identik tergantung dengan harga pasar karena penduduk kota kan umumnya tidak memproduksi sendiri sehingga kenaikan harga akan terpengaruh dengan daya beli terutama RT kelompok bawah ataupun miskin atau rentan miskin,” terangnya.

Sementara itu, tren sebaliknya terjadi di pedesaan. Angka kemiskinan di desa turun dari 11,34 persen menjadi 11,03 persen. Menurut Ateng, penurunan ini salah satunya ditopang oleh meningkatnya nilai tukar petani yang memperkuat daya beli masyarakat desa.

Dari sisi garis kemiskinan, BPS mencatat bahwa pada Maret 2025, garis kemiskinan nasional berada di angka Rp 609.160 per kapita per bulan. Ini menunjukkan adanya kenaikan dibandingkan September 2024 yang sebesar Rp 595.242 per kapita per bulan. Untuk wilayah perkotaan, garis kemiskinan tercatat sebesar Rp 629.561, sedangkan di pedesaan berada di angka Rp 580.349 per kapita per bulan.

Jika dilihat berdasarkan sebaran wilayah, Pulau Jawa masih menjadi lokasi dengan konsentrasi penduduk miskin tertinggi, mencapai 12,56 juta jiwa atau sekitar 52,66 persen dari total penduduk miskin nasional. Sebaliknya, Pulau Kalimantan mencatat jumlah penduduk miskin terendah, yakni 0,89 juta orang atau 3,75 persen dari total.

Pendataan tersebut berasal dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan pada Februari 2025, sedikit lebih awal dari jadwal biasa karena bertepatan dengan bulan Ramadan di bulan Maret. Survei melibatkan 345.000 rumah tangga yang tersebar di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. (*)  Berbagai sumber

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |