Bagaimana Suhu Makanan Memengaruhi Kesehatan Mental dan Pencernaan Anda

2 hours ago 6

Home > Gaya Hidup Saturday, 04 Oct 2025, 14:16 WIB

Asupan makanan serta minuman dingin dan panas dapat dikaitkan dengan masalah seperti kecemasan, sulit tidur, dan ketidaknyamanan pencernaan.

Shutterstock/LestermanShutterstock/Lesterman

Sebuah studi baru oleh para peneliti di San Diego State University menemukan bahwa suhu makanan dan minuman yang kita konsumsi dapat memengaruhi kesehatan mental dan pencernaan kita.

Penelitian yang dipublikasikan di British Journal of Nutrition ini mengamati lebih dari 400 orang dewasa berlatar belakang Asia dan kulit putih yang tinggal di seluruh Amerika Serikat.

Ini adalah studi pertama di AS yang secara langsung meneliti bagaimana asupan makanan serta minuman dingin dan panas dapat dikaitkan dengan masalah seperti kecemasan, sulit tidur, dan ketidaknyamanan pencernaan.

Hasilnya menunjukkan bahwa hal sederhana seperti memilih antara minuman dingin dan teh panas dapat memengaruhi perasaan kita—baik secara mental maupun fisik.

Misalnya, selama musim panas, peserta Asia yang minum lebih banyak minuman dingin melaporkan lebih banyak kecemasan, tidur yang lebih buruk, dan rasa kenyang yang lebih kuat di perut.

Di sisi lain, peserta kulit putih yang mengonsumsi lebih banyak minuman panas selama musim dingin menunjukkan lebih sedikit tanda-tanda depresi, tidur yang lebih nyenyak, dan lebih sedikit masalah pencernaan.

Studi ini dipimpin oleh Tianying Wu, seorang profesor madya epidemiologi di SDSU.

Ia mengatakan bahwa suhu makanan dan minuman merupakan kebiasaan sehari-hari bagi kebanyakan orang di AS, sehingga kemungkinan dampaknya terhadap kesehatan penting untuk dipertimbangkan.

Studi ini juga menyoroti bahwa efek ini lebih terlihat pada orang yang mengaku sering merasa tangan mereka dingin, yang mungkin mengindikasikan sirkulasi darah yang buruk.

Dalam kelompok Asia, peserta Tiongkok minum minuman dingin paling sedikit dan memiliki lebih sedikit masalah kesehatan.

Sebaliknya, peserta Asia-India menunjukkan hubungan yang lebih kuat antara minum minuman dingin dan mengalami kecemasan, insomnia, atau masalah perut.

Dalam pengobatan dan nutrisi Barat, suhu makanan dan minuman jarang dibahas.

Namun, temuan ini mendukung kepercayaan dari pengobatan tradisional Tiongkok dan Ayurveda, yang telah lama menyatakan bahwa konsumsi minuman dingin dapat membahayakan tubuh, terutama pada individu tertentu.

Menurut Wu, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami hubungan ini dengan lebih baik.

Ia menyarankan agar penelitian di masa mendatang sebaiknya mengamati orang dari waktu ke waktu atau menguji apa yang terjadi ketika individu mengubah kebiasaan konsumsi minuman panas atau dingin mereka.

Orang dengan sirkulasi darah yang buruk atau lansia mungkin perlu sangat berhati-hati dengan minuman dingin, karena mereka mungkin lebih sensitif terhadap efeknya.

Studi ini menambahkan lapisan baru pada cara kita memandang makanan, melampaui sekadar kalori atau nutrisi.

Studi ini menunjukkan bahwa suhu makanan dan minuman yang kita konsumsi mungkin lebih penting daripada yang kita duga.

Studi ini dipublikasikan di British Journal of Nutrition.

Image

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |