Fadli Zon Jelaskan Tahapan Pemugaran Situs Gunung Padang untuk Munculkan Bentuk Asli

3 hours ago 7

Batu-batu balok jenis batuan beku andesit terhampar berserakan di situs Megalith Gunung Padang, Kab. Cianjur, Jawa Barat, (3/12/2012). Situs Megalith Gunung Padang diperkirakan berumur 1.500 SM. Luas zona inti lokasi situs 4.000 meter dari luas keseluruhan area 10.000 meter, yang berada pada ketinggian 885 meter di atas permukaan laut (dpl) dengan luas area 25 hektar. Gunung Padang merupakan situs megalitik terbesar di Asia Tenggara. Kali pertama situs ini dilaporkan peneliti kepurbakalaan zaman Belanda: N.J. Krompada 1914. Foto ANTARA/Agus Bebeng/Koz/mes/11.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) melakukan penataan ulang atau restrukturisasi Situs Megalitikum Gunung Padang di Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, guna memunculkan bentuk asli yang mendekati sama dengan masa lampau ketika pertama kali di bangun. Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Cianjur, Rabu (8/10/2025), mengatakan penelitian dan pemugaran dilakukan secara berkesinambungan, sehingga hasil dari pemugaran langsung diteliti untuk dijadikan bahan dalam penelitian lanjutan dengan melibatkan berbagai bidang keilmuan dan keahlian.

“Pemugaran dan penelitian dilakukan tim ahli dari berbagai bidang keilmuan terus dilakukan serta dilanjutkan hingga tuntas sesuai yang disampaikan Ketua Tim arkeolog akan berjalan secara berkesinambungan termasuk melibatkan warga sekitar sebagai pembantu tim,” katanya.

Tahap awal penataan ulang dilakukan di bagian samping hingga teras 5 dan 4, karena di teras tersebut rentan mengalami longsor atau pergeseran tanah, guna dilakukan penataan awal untuk memperkuat struktur punden berundak yang mengalami perubahan akibat usia dan faktor cuaca.

Bebatuan yang bergeser dan tertutup tanah dibersihkan, sehingga akan terlihat jelas pondasi dari struktur bangunan punden berundak yang disebut juga sebagai piramida asli Indonesia itu, selanjutnya restrukturisasi akan dilakukan di teras utama lainnya guna memastikan bentuk awal bangunan situs.

“Setelah ditata ulang dan dibersihkan akan terlihat struktur dari bangunannya dan dilakukan sangat hati-hati memperhatikan musim hingga cuaca, karena situs dibangun di atas bukit yang rawan longsor," katanya.

Pihaknya berharap restrukturisasi hingga pemugaran dapat menghasilkan bangunan utuh Gunung Padang sebagai warisan piramida asli Indonesia, dimana para ahli telah melakukan banyak kajian termasuk melakukan pemeriksaan hingga ke dalaman beberapa meter.

Hasil kajian akan digunakan untuk mengetahui struktur asli bangunan sesuai awal dibangun pada masa lampau dapat dibentuk atau disusun kembali karena bentuk saat ini sudah banyak berubah karena berbagai faktor termasuk faktor alam serta bencana.

"Kemungkinan besar bentuk asli pundak berundak Gunung Padang sudah banyak berubah dari bentuk aslinya, termasuk banyak yang tertimbun akibat bencana alam, sehingga ke depan kita dapat mengembalikan bentuk aslinya," kata dia.

sumber : Antara

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |