Bea Cukai sebagai trade facilitator berperan dalam pelayanan logistik internasional.
REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH - Keempat kalinya sejak 2022, Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Motorcycle Grand Prix (MotoGP) di Sirkuit Pertamina Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Berlangsung pada 03-05 Oktober 2025, penyelenggaraan event ini tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga pendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata. Lantas, apa peran Bea Cukai dalam gelaran ini?
Sirkuit Pertamina Mandalika merupakan bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang menjadi kawasan pabean di bawah pengawasan Bea Cukai Mataram. Untuk mendukung kelancaran MotoGP di KEK tersebut, Bea Cukai sebagai trade facilitator berperan penting dalam pelayanan logistik internasional dan penyediaan berbagai fasilitas kepabeanan.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
“Kami hadir bukan hanya sebagai pengawas lalu lintas barang, tetapi juga memastikan seluruh barang, peralatan, dan logistik kebutuhan balap tim MotoGP masuk dan keluar Indonesia dengan cepat, aman, dan sesuai ketentuan,” ujar Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo.
“Selain itu, kami juga memberikan berbagai kemudahan kepabeanan agar lalu lintas logistik kebutuhan MotoGP berjalan efektif dan efisien,” sambungnya.
Fasilitasi Kepabeanan dan Logistik Internasional
Dalam penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025, Bea Cukai memberikan sejumlah fasilitas kepabeanan. Pertama, pengajuan Pemberitahuan Pabean Kawasan Ekonomi Khusus (PPKEK) melalui Aplikasi KEK untuk menyederhanakan prosedur kepabeanan demi kelancaran pemasukan dan pengeluaran barang di area sirkuit.
Kedua, dengan skema Admission Temporaire/Temporary Admission Carnet (ATA Carnet) memungkinkan peralatan tim MotoGP seperti motor, suku cadang, dan perlengkapan teknis masuk sementara ke Indonesia tanpa pungutan bea masuk dan pajak dalam rangka impor (PDRI).
“Selain skema tersebut, kami juga memberikan prosedur logistik khusus terhadap barang-barang impor sementara yang akan direekspor setelah event berakhir, seperti kemudahan prosedural dalam pemeriksaan fisik sebagai bagian dari pemenuhan fasilitas yang diberikan,” ujar Budi.
Sinergi Lintas Instansi dan Edukasi Publik
Budi menegaskan keberhasilan MotoGP di Mandalika tidak hanya ditentukan oleh pihak penyelenggara, baik Administrator KEK, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), maupun Mandalika Grand Prix Association (MGPA), tetapi juga hasil sinergi pihak-pihak terkait. Berbagai Kementerian, TNI, Polri, pemerintah daerah tentunya juga bekerja sama memastikan keamanan, kelancaran distribusi logistik, dan pelayanan yang efisien.
“Kami juga mengapresiasi peran media, masyarakat, wisatawan, serta pelaku UMKM yang turut menjadi bagian penting dalam mendukung dan memberikan dampak ekonomi positif dari gelaran dunia tersebut” ungkapnya.
Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Promosi Pariwisata
Sebagai bagian dari KEK, Mandalika memiliki peran strategis dalam promosi pariwisata dan investasi. Keberadaan Bea Cukai di wilayah ini tidak hanya berfokus pada pengawasan, tetapi juga mendukung aktivitas ekonomi, mendorong ekspor produk lokal, dan menciptakan iklim perdagangan yang kondusif.
“MotoGP Mandalika 2025 adalah momentum bagi Indonesia untuk menunjukkan kesiapan dan kemampuan dalam menyelenggarakan event kelas dunia. Kami pun berkomitmen menjaga sinergi dan memberikan pelayanan terbaik demi suksesnya penyelenggaraan MotoGP sekaligus pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Budi.