Thailand Bikin Kampanye untuk Ajak Turis Cina Datang Lagi

20 hours ago 11

Wisatawan mengamil gambar di dalam Grand Palace, yang baru dibuka kembali setelah ditutup beberapa bulan di Bangkok, Thailand, 7 Juni 2020. Wisata Grand Palace dan Wat Phra Kaeo (Kuil Buddha Zamrud) di Bangkok, pada 4 Juni lalu. REUTERS/Jorge Silva

material-symbols:fullscreenPerbesar

Wisatawan mengamil gambar di dalam Grand Palace, yang baru dibuka kembali setelah ditutup beberapa bulan di Bangkok, Thailand, 7 Juni 2020. Wisata Grand Palace dan Wat Phra Kaeo (Kuil Buddha Zamrud) di Bangkok, pada 4 Juni lalu. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Jakarta - Thailand meluncurkan kampanye Hello, Ni Hao untuk menarik kembali turis Cina ke negara itu. Thailand kehilangan citra di pasar utamanya setelah isu keselamatan akibat gempa dan penculikan yang terjadi belakangan ini.  

Kampanye yang dimulai bulan ini akan mengundang lebih dari 300 profesional media dan influencer Cina ke Thailand untuk memamerkan atraksi negara tersebut melalui media sosial dan liputan pers.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Pariwisata dan Olahraga Sorawong Thienthong mengatakan bahwa ini merupakan salah satu upaya untuk memulihkan kepercayaan dan membentuk kembali persepsi wisatawan asing tentang negara itu. 

Turis Menurun, Pendapatan Naik

Antara 1 Januari dan 28 April, Thailand menghasilkan pendapatan pariwisata sebesar 952 miliar baht atau Rp 477,7 triliun, mengalami peningkatan 4,73 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Meskipun jumlah pengunjung Cina menurun, Thailand mengalami pertumbuhan pasar Eropa dan Amerika Serikat yang membuat pendapatan naik. 

Meski demikian, Sorawong mengatakan mereka perlu menghidupkan kembali minat Cina, dengan menyebut kelompok tersebut sebagai segmen prioritas. Salah satu upayanya adalah mengungkap berita palsu yang merusak citra, seperti klaim palsu tentang perdagangan organ di Pattaya, yang telah merusak reputasi keamanan Thailand.

"Misinformasi yang menyebar cepat di era digital dapat merusak citra kami. Kita harus merespons dengan cepat dan jelas," kata Sarawong, dikutip dari Thaiger. 

Turis Cina Beralih ke Vietnam 

Penurunan jumlah wisatawan Cina ke Thailand berbanding terbalik dengan Vietnam. Banyak wisatawan Cina memilih Vietnam ketimbang Thailand karena beberapa alasan, salah satunya akomodasi yang lebih murah dan layanan makanan 24 jam, serta beragam atraksi selain wisata alam. Vietnam menarik wisatawan dua kali lebih banyak dibandingkan dengan Thailand.

Pada Maret, hampir 700 ribu wisatawan Cina mengunjungi Vietnam, sementara Thailand hanya dikunjungi 300.000 wisatawan. Jepang, yang menghadapi tantangan ekonomi, juga berfokus untuk menarik lebih banyak wisatawan Cina. 

Selain itu, wisatawan Rusia yang berkunjung ke Thailand juga mulai berkurang. Selain lebih memilih Vietnam, mereka banyak yang memilih Mesir. Peralihan penerbangan dari Thailand ke Vietnam juga menandakan tren yang mengkhawatirkan bagi pariwisata Negeri Gajah Putih.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |