Banyuwangi Dukung Gerakan Tanam Padi Serentak untuk Swasembada Pangan Nasional

1 week ago 18

Di Banyuwangi, penanaman dilakukan di lahan seluas 2,5 hektare milik Kelompok Tani Sumbersari, yang berada di Lingkungan Wonosari, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi. Jenis padi yang ditanam adalah varietas Siliwangi. Kegiatan ini turut dihadiri jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) serta Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi.

Di Banyuwangi, penanaman dilakukan di lahan seluas 2,5 hektare milik Kelompok Tani Sumbersari, yang berada di Lingkungan Wonosari, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi. Jenis padi yang ditanam adalah varietas Siliwangi. Kegiatan ini turut dihadiri jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) serta Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi.

(Beritadaerah – Banyuwangi) Sebagai salah satu daerah lumbung padi nasional, Kabupaten Banyuwangi ikut ambil bagian dalam Gerakan Menanam Padi Serentak yang dilaksanakan serentak di 14 provinsi, Rabu (23/4/2025). Kegiatan ini dipusatkan di Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dan dihadiri langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Sementara itu, 150 kabupaten/kota lainnya, termasuk Banyuwangi, mengikuti secara virtual.

Di Banyuwangi, penanaman dilakukan di lahan seluas 2,5 hektare milik Kelompok Tani Sumbersari, yang berada di Lingkungan Wonosari, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi. Jenis padi yang ditanam adalah varietas Siliwangi. Kegiatan ini turut dihadiri jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) serta Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan bahwa Banyuwangi mendukung penuh program swasembada pangan nasional yang diinisiasi oleh Presiden.

“Banyuwangi terus berupaya meningkatkan produktivitas padi. Salah satunya dengan menambah luasan tanam,” ujar Ipuk.

Ia menjelaskan bahwa hingga April 2025, luas tanam padi di Banyuwangi telah mencapai 41.874 hektare. Targetnya, luas tanam akan mencapai 151.048 hektare pada tahun ini, termasuk dengan memanfaatkan lahan non-sawah.

Selain memperluas lahan tanam, Pemkab juga memperketat izin pembangunan di atas lahan pertanian produktif. Pemerintah daerah mendorong penggunaan pupuk alternatif seperti pupuk hayati dan pupuk organik cair (POC), serta meningkatkan penggunaan teknologi pertanian.

“Sejak 2024, kami telah menyalurkan 137.130 liter POC untuk 13.713 hektare lahan pertanian. Kami juga memberikan pendampingan intensif kepada petani,” jelasnya.

Berkat berbagai program ini, stok beras di Banyuwangi terjaga dengan baik. Awal tahun 2025, daerah ini mencatat surplus beras sebesar 27.037 ton berdasarkan neraca kebutuhan dan ketersediaan pangan pokok.

Ke depan, Banyuwangi akan meningkatkan ketersediaan air untuk pertanian melalui pembangunan embung atau tampungan air. Beberapa embung yang sedang diajukan pembangunannya ke pemerintah provinsi dan pusat antara lain Embung Lider, Kerawang, dan Singolatri.

“Ini akan melengkapi 337 bendungan daerah yang saat ini masih berfungsi dengan baik,” tambah Ipuk.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |