Bupati Banyuwangi Tinjau Waduk Bajulmati, Pastikan Ketersediaan Air Irigasi Aman di Musim Kemarau

5 days ago 16

(Beritadaerah – Banyuwangi) Dalam upaya menjaga ketahanan pangan di tengah musim kemarau, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melakukan peninjauan langsung ke Waduk Bajulmati pada Senin (5/5). Kunjungan ini bertujuan memastikan ketersediaan air irigasi tetap aman, khususnya untuk mendukung pertanian di wilayah Kecamatan Wongsorejo.

“Kami ingin memastikan kesiapan suplai air bagi para petani, mengingat beberapa wilayah di Banyuwangi sudah mulai memasuki musim kemarau,” ujar Bupati Ipuk.

Peninjauan tersebut turut didampingi oleh tim teknis dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan, Camat Wongsorejo, serta petugas dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk juga berdialog langsung dengan petugas pengelola waduk guna memastikan pengelolaan air dilakukan secara optimal.

“Waduk Bajulmati berfungsi untuk mengairi sekitar 1.800 hektare lahan pertanian di Kecamatan Wongsorejo, yang dikenal sebagai wilayah kering. Alhamdulillah, hingga saat ini pasokan air masih cukup dan diperkirakan akan mencukupi selama musim kemarau berlangsung,” jelasnya.

Bupati Ipuk juga menyampaikan harapannya agar aktivitas pertanian dapat terus berjalan, sehingga kebutuhan pangan masyarakat tetap terpenuhi secara stabil.

“Kami ingin para petani tetap bisa menanam dan memanen dengan baik. Dengan begitu, Banyuwangi akan tetap menjadi daerah yang tangguh dan berperan sebagai salah satu lumbung pangan nasional,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas PU Pengairan, Riza Al Fahrobi, menjelaskan bahwa Waduk Bajulmati memiliki kapasitas tampung maksimal mencapai 10 juta meter kubik air. Saat ini, ketinggian air berada pada angka 87,6 meter, yang tergolong aman untuk menghadapi musim kemarau.

“Air yang tersedia saat ini cukup untuk mengairi target 1.800 hektare lahan pertanian di wilayah Wongsorejo,” ungkapnya.

Riza menambahkan, air dari Waduk Bajulmati dialirkan ke Dam Bajulmati dan selanjutnya diteruskan ke jaringan irigasi tersier untuk mengairi lahan pertanian. Selama musim kemarau, debit air yang dikeluarkan dari waduk berkisar antara 2,2 hingga 2,6 meter kubik per detik, tergantung kebutuhan lahan di bagian hilir.

“Dengan manajemen air yang baik, lahan yang sebelumnya hanya bisa ditanami dua kali dalam setahun kini berpotensi untuk ditanami hingga tiga kali,” ujarnya.

Selain untuk irigasi, air dari Waduk Bajulmati juga dimanfaatkan sebagai air baku untuk kebutuhan konsumsi masyarakat maupun industri. Waduk ini memasok air baku sebesar 180 liter per detik dan berperan penting dalam pengendalian banjir. Ketinggian air pun dijaga agar tetap berada pada level normal, yaitu antara 80 hingga 87 meter.

“Waduk Bajulmati dirancang dengan fungsi multifungsi, mencakup irigasi, penyediaan air baku, pengendalian banjir, konservasi vegetasi, pembangkit listrik, hingga pengembangan destinasi wisata,” terang Riza.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |