Canggih di Atas Kertas! Pembayaran QRIS Becak Wisata Solo Terbentur Realita

7 hours ago 7

Pemerintah Kota Solo baru saja meluncurkan sistem pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk becak wisata pada Kamis (8/5/2025) kemarin. Ando

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pemerintah Kota Solo baru saja meluncurkan sistem pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk becak wisata pada Kamis (8/5/2025) kemarin. Namun, implementasi sistem pembayaran non-tunai ini ternyata masih menghadapi sejumlah kendala di lapangan.

Koordinator becak dari Forum Komunikasi Keluarga Becak (FKKB), Sari Wahyuni Puji Astuti, mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama adalah sebagian pengemudi becak wisata belum memiliki ponsel pintar (smartphone) yang diperlukan untuk mengecek pembayaran melalui QRIS.

“Padahal untuk jumlah pengemudi becak wisata di Solo sendiri ada sekitar 200. Itu tersebar di titik Keraton Kasunanan, Benteng Vastenburg, dan juga Pasar Klewer,” ungkap Sari.

Rentang usia pengemudi becak wisata di Solo juga cukup bervariasi, mulai dari usia termuda 40 tahun hingga yang tertua mencapai 70 tahun ke atas. “Kadang mereka ada yang memakai HP istri atau HP anaknya. Namun bagi yang belum mempunyai HP, nanti bisa bersosialisasi lagi,” terangnya.

Menyikapi kendala ini, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Ari Wibowo, menjelaskan bahwa pihaknya bersama dengan Bank Indonesia (BI) berencana mengundang 100 pengemudi becak dari berbagai paguyuban pada Rabu (14/5/2025) pekan depan untuk diberikan sosialisasi lebih lanjut mengenai penggunaan QRIS.

“Hari Rabu akan diperbanyak lagi dengan Bank Indonesia di Kantor Dishub jam 9 kita sosialisasikan dibuatkan QRIS. Untuk lebih banyak lagi tempat wisata,” jelas Ari.

Ari tidak menampik adanya berbagai kendala dalam implementasi QRIS untuk becak wisata. Salah satunya adalah belum adanya data registrasi lengkap mengenai seluruh pengemudi becak. “Ini kami baru proses, mengedukasi mereka agar punya rekening salah satunya. Paling gampang ada HP untuk deteksi itu masuk enggak. Takutnya ada penipuan. Kita edukasi itu dulu. Untuk HP nanti juga kita komunikasikan dengan Wali Kota,” tandasnya. Ando

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |