Kampung Lobster Bangsring, Banyuwangi: Inovasi Budidaya dan Kuliner yang Mendunia

1 week ago 15

(Beritadaerah – Banyuwangi) Kabupaten Banyuwangi dikenal sebagai salah satu wilayah dengan garis pantai terpanjang di Jawa Timur. Potensi kelautannya sangat besar, termasuk di bidang perikanan. Salah satu contoh nyata terdapat di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, yang kini dikenal luas melalui pusat budidaya lobster laut dan sentra kuliner Kampung Lobster.

Kampung Lobster merupakan kawasan terpadu yang menggabungkan budidaya lobster dengan wisata kuliner di satu lokasi, tepatnya di pesisir Desa Bangsring. Tempat ini tidak hanya menyajikan menu olahan seafood berbahan dasar lobster, tetapi juga menyuguhkan pengalaman langsung menikmati lobster segar yang diambil dari keramba di perairan laut depan restoran.

Didirikan pada tahun 2020, Kampung Lobster juga menawarkan wisata selam yang memungkinkan pengunjung melihat langsung ekosistem budidaya lobster di bawah laut.

Budidaya dan Ekspor Lobster

Manajer Kampung Lobster, Suwardi, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya telah mengembangkan sekitar 300 keramba, dengan masing-masing keramba berisi antara 50 hingga 100 benih lobster.

“Budidaya dimulai dari bibit yang kami pelihara di dasar laut dengan kedalaman 15 hingga 20 meter,” jelas Suwardi saat menerima kunjungan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, pada 16 April 2025.

Lobster diberi pakan khusus berupa kerang hidup guna menjaga kualitas dan kesehatan. “Kerang harus dalam kondisi segar karena jika mati, bisa memicu pertumbuhan bakteri yang membahayakan lobster,” tambahnya.

Pemberian pakan dilakukan sekali sehari oleh para penyelam. Pemilihan lokasi di Bangsring juga mempertimbangkan keberadaan komunitas penyelam yang sudah aktif di kawasan tersebut.

Lobster siap panen ketika mencapai berat sekitar 165 gram, dan hasil budidaya ini telah berhasil diekspor ke Taiwan dan Tiongkok. Jenis yang dibudidayakan meliputi lobster pasir dan lobster mutiara, keduanya memiliki cita rasa yang mirip.

“Setiap bulan kami mengekspor rata-rata antara 100 hingga 200 kilogram lobster,” ujar Suwardi.

Sentra Kuliner dan Pemberdayaan Warga

Kampung Lobster tidak hanya dikenal sebagai pusat budidaya, tetapi juga sebagai destinasi kuliner dengan berbagai olahan seafood. Menu andalan seperti lobster rebus disediakan bagi pengunjung yang menginginkan cita rasa laut yang autentik. Selain lobster, tersedia pula olahan ikan laut, kepiting, kerang, dan cumi.

Bupati Ipuk menyampaikan apresiasinya atas pengelolaan Kampung Lobster yang menurutnya menjadi contoh hilirisasi hasil perikanan yang berhasil.

“Ini merupakan bentuk hilirisasi yang baik, dari budidaya di laut hingga menjadi produk kuliner. Yang lebih penting, kegiatan ini juga memberdayakan puluhan warga lokal yang dilibatkan sebagai tenaga kerja,” kata Ipuk.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan laut.

“Saya harap lingkungan sekitar terus dijaga kebersihannya. Laut yang bersih adalah rumah yang sehat bagi seluruh ekosistem laut,” pesan Bupati Ipuk.

Kampung Lobster Bangsring kini menjadi simbol keberhasilan integrasi antara inovasi perikanan, pariwisata kuliner, dan pemberdayaan masyarakat lokal, sekaligus memperkuat posisi Banyuwangi sebagai daerah unggulan di sektor maritim.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |