(Beritadaerah -Gianyar) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan sentra industri kecil dan menengah (IKM) di berbagai daerah. Langkah ini diyakini mampu meningkatkan produktivitas, daya saing, serta memperkuat perekonomian nasional.
Salah satu upaya konkret dilakukan melalui kerja sama Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) Kemenperin dengan Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam mengembangkan Sentra Industri Kerajinan Perak di Desa Celuk, Bali. Desa ini telah dikenal sebagai pusat kerajinan perak tradisional sejak 1915.
“Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah penting agar pembangunan sentra benar-benar menjawab kebutuhan pelaku IKM,” ujar Dirjen IKMA Kemenperin, Reni Yanita, di Jakarta, Rabu (23/4).
Tingkatkan Inovasi dan Daya Saing
Reni menjelaskan, pengembangan Sentra IKM Perak Celuk tidak hanya pada aspek fisik, tetapi juga menyentuh peningkatan efisiensi produksi, penguatan SDM, dan adopsi teknologi. Proyek ini didukung Dana Alokasi Khusus (DAK), dengan pembangunan gedung pusat pengembangan yang dimulai sejak 2016 dan direvitalisasi pada 2022.
Sentra ini dilengkapi fasilitas modern seperti alat uji kadar perak, mesin cetak (casting), desain 2D/3D, CNC engraving, 3D printing, hingga laser cutting dan marking. Teknologi ini memungkinkan perajin menghasilkan produk dengan kualitas tinggi dan presisi, sesuai standar pasar ekspor.
“Teknologi sangat penting untuk mendongkrak kapasitas produksi, terutama untuk memenuhi permintaan dari negara-negara seperti Eropa yang sangat ketat dalam standar kualitas,” kata Reni.
Bukti Nyata Pelestarian dan Inovasi
Sentra Perak Celuk kini menaungi 152 unit usaha IKM dan melibatkan lebih dari 2.300 tenaga kerja. Dengan volume produksi mencapai 4.515 kg per tahun dan omzet mencapai Rp158 miliar, produk peraknya telah menembus pasar ekspor ke Amerika Serikat, Australia, Asia, Eropa hingga Afrika.
“Sentra ini membuktikan bahwa pelestarian budaya bisa berjalan seiring dengan inovasi. Kerajinan lokal mampu bersaing secara global,” tambah Reni.
Dukungan Berkelanjutan dan Edukasi Generasi Muda
Selain fasilitas produksi, sentra ini juga berfungsi sebagai pusat pembelajaran. Program pelatihan teknologi, desain, dan manajemen usaha disiapkan untuk mencetak generasi baru perajin yang adaptif dan inovatif.
Pemerintah daerah pun turut aktif. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar telah menyusun langkah strategis, termasuk pelatihan operator, penguatan kelembagaan, hingga strategi branding produk bersama.
Sementara itu, Sekretaris Ditjen IKMA Yedi Sabaryadi menyampaikan, perajin juga difasilitasi mengikuti pameran dan program Design Lab untuk membantu dalam inovasi desain sesuai tren pasar.
“Kami harap ke depan, Sentra Perak Celuk dapat terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pelatihan industri, akademisi, desainer, dan bahkan influencer,” ujar Yedi.
Ia menegaskan, sentra IKM tak hanya tempat produksi, tetapi juga pusat inovasi dan edukasi. “Di sinilah seni kerajinan perak Bali bisa diwariskan dan diperkenalkan ke dunia,” pungkasnya.