WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga Wonogiri diguncang kabar mengerikan yang menyeret nama Dwi Hastuti (48), akrab disapa Tutik Jupe, warga Janglot Baturetno Wonogiri.
Setelah dua bulan menghilang secara misterius, jasadnya akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Tutik Jupe dicor di belakang rumah orang tua pacarnya sendiri, di Brubuh Ngadirojo Wonogiri.
Kasus tragis ini mencuat setelah keluarga melaporkan Tutik Jupe atau Dwi Hastuti hilang sejak 10 Februari 2025. Upaya pencarian dilakukan oleh keluarga dan aparat kepolisian.
Namun, tak ada petunjuk yang mengarah hingga akhir April, ketika penyelidikan mengarah ke J (34), pria yang diketahui menjalin hubungan asmara dengan korban.
Dari hasil penyelidikan Polres Wonogiri, diketahui bahwa hubungan antara Tutik dan J telah berlangsung cukup lama. Namun hubungan tersebut ternyata dilakoni diam-diam, karena J diketahui telah memiliki istri. Diketahui bahwa Tutik Jupe sempat menuntut J untuk menikahinya, namun permintaan itu justru berujung petaka.
J mencekik dan membekap Tutik hingga nyawanya melayang. Tidak ingin aksinya terbongkar, J melakukan tindakan keji: jasad korban dibungkus kain jarik, dikubur dalam lubang, lalu dicor dengan beton untuk menghilangkan jejak dan bau.
Setelah ditelusuri jejak komunikasi dan keterangan dari saksi-saksi, polisi mencurigai keberadaan jasad korban di rumah orang tua J.
Pada 1 Mei 2025 dinihari, polisi membongkar bagian belakang rumah tersebut dan menemukan jasad Tutik Jupe yang telah terkubur di bawah cor beton.
Dalam unggahan di akun resmi Instagram @resmobsambernyawa, terlihat Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo memimpin langsung proses pembongkaran kuburan Dwi Hastuti alias Tutik Jupe. Dalam unggahan yang sama tampak dua orang digelandang di Mapolres Wonogiri.
Kisah memilukan ini sekaligus menjadi warning tragis tentang bahaya hubungan gelap dan tekanan emosional yang tak terkendali. Warga Wonogiri kini masih diselimuti duka dan trauma, terutama masyarakat Janglot Baturetno Wonogiri dan Brubuh Ngadirojo Wonogiri yang tidak menyangka peristiwa kelam ini terjadi begitu dekat. Aris Arianto