Desak Outsourcing Dihapus, Buruh Juga Dorong Pengesahan RUU Perampasan Aset

Presiden Prabowo Subianto / tribunnews Presiden Prabowo Subianto meresmikan renovasi dan pembangunan 17 stadion di Indonesia. Peresmian dilakukan terpusat di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur pada Senin, (17/3/2025) | tribunnews

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja memadati kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2025), dalam aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day. Salah satu tuntutan utama mereka adalah penghapusan sistem outsourcing yang dinilai merugikan pekerja.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, dalam konferensi pers sebelumnya menegaskan bahwa penghapusan outsourcing menjadi poin pertama dari enam tuntutan yang diajukan buruh kepada pemerintah.

Selain itu, buruh juga mendesak upah layak, pembentukan Satgas PHK, pengesahan RUU Ketenagakerjaan yang melindungi hak pekerja, serta disahkannya RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT).

“Yang keenam, kami juga mendorong pengesahan RUU Perampasan Aset sebagai bentuk nyata komitmen melawan korupsi,” kata Said.

Tuntutan ini mendapat tanggapan langsung dari Presiden Prabowo Subianto yang hadir dan memberikan pidato dalam aksi tersebut. Di hadapan massa buruh, Prabowo menyatakan dukungan penuh terhadap RUU Perampasan Aset.

“Saya dukung UU Perampasan Aset. Enak saja, sudah nyolong, tidak mau kembalikan aset. Gue tarik aja deh itu,” ucap Prabowo disambut sorak-sorai massa.

Ia pun mengajak buruh untuk bersama-sama melanjutkan perlawanan terhadap para koruptor. “Bagaimana? Kita teruskan perlawanan terhadap koruptor?” serunya. “Setuju!” jawab massa kompak.

Dalam pidatonya, Prabowo juga menyindir adanya kelompok-kelompok yang justru membela koruptor. “Nanti dikasih duit, lo demo dukung koruptor. Gue heran, di Indonesia ada demo dukung koruptor,” ujarnya.

Janji dukungan dari Prabowo terhadap RUU Perampasan Aset ini diharapkan menjadi titik terang dalam perjuangan panjang buruh dan masyarakat sipil melawan korupsi. Momentum Hari Buruh tahun ini pun diharapkan menjadi tonggak kebangkitan buruh untuk mendapatkan keadilan, perlindungan, dan penghidupan yang lebih layak dari negara dan tempat mereka bekerja.