63 Siswa di Gunungkidul Sudah Daftar Sekolah Rakyat, Kewenangan Selanjutnya di Kemensos

12 hours ago 7

Ilustrasi sekolah. Puluhan anak di Kabupaten Gunungkidul sudah mendaftar sekolah rakyat | tribunnews

GUNUNGKIDUL, JOGLOSEMARNEWS.COM Sebanyak 63 siswa dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Gunungidul telah mendaftarkan diri menjadi calon peserta didik dalam program Sekolah Rakyat.

Pendaftaran yang dibuka oleh Kementerian Sosial itu berlangsung hingga Rabu (30/4/2025) tengah malam.

Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Gunungkidul, Herjun Pengaribowo, mengatakan bahwa pendaftaran terbuka bagi siswa kelas IX SMP atau sederajat yang berasal dari keluarga miskin. Para siswa bisa mendaftar secara daring melalui laman resmi https://s.kemensos.go.id/t4/.

“Per hari ini (Rabu, 30/4/2025-red) sudah ada 63 pendaftar. Dari jumlah tersebut, 54 siswa memilih lokasi di BBPPKS Purwomartani Sleman, dan sembilan lainnya memilih di Balai Terpadu dr. Soeharso, Sonosewu, Bantul,” jelas Herjun saat dikonfirmasi.

Menurutnya, di wilayah DIY, program Sekolah Rakyat baru tersedia di dua lokasi tersebut. BBPPKS Purwomartani menyediakan kuota untuk 50 siswa, sedangkan Balai Terpadu dr. Soeharso Bantul memiliki kuota lebih besar, yakni 100 siswa.

Setelah proses pendaftaran ditutup, tahapan selanjutnya akan menjadi kewenangan Kementerian Sosial, mulai dari seleksi administrasi hingga penetapan peserta didik yang lolos. Berdasarkan petunjuk teknis, proses penetapan oleh pemerintah daerah dijadwalkan pada 1 Mei 2025.

Selanjutnya, seleksi administrasi akan berlangsung pada 2–6 Mei 2025, dilanjutkan dengan tes kesehatan pada 7–11 Mei 2025. Setelah itu, calon siswa akan menjalani home visit dan wawancara pada 12–17 Mei 2025. Pengumuman resmi peserta yang lolos akan dilakukan pada 19 Mei 2025, dan para siswa terpilih dijadwalkan mulai masuk asrama serta mengikuti pembelajaran mulai 1 Juli 2025.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gunungkidul, Nurudin Araniri, menyebutkan bahwa berdasarkan data Dapodik dan Kemensos, terdapat 43.080 siswa miskin di wilayahnya.

“Dari hasil pendataan lebih lanjut, ada sekitar 2.433 siswa SMP kelas IX dari keluarga miskin yang berpotensi mengikuti seleksi ini. Kami harap, di sisa waktu yang ada, jumlah pendaftar terus bertambah,” ujarnya.

Nurudin mengajak masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini, terutama bagi keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi agar anak-anak mereka tetap dapat melanjutkan pendidikan di jenjang berikutnya melalui program Sekolah Rakyat.  

www.tribunnews.com

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |