REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi Kunto Aji mempersembahkan penampilan yang tak biasa di hari pertama Synchronize Fest 2025, Jumat (3/10/2025). Berkolaborasi dengan kelompok hadrah YogyaKarta Hadroh Clan (YKHC), Kunto mengajak penggemarnya menikmati berbagai tembang yang penuh semangat dan energik, alih-alih sendu.
Penampilan spesial ini dibuka dengan sholawat "Tholaal Badru 'Alaina". Dengan mengenakan sarung dan kopiah, Kunto masuk ke Forest Stage sambil memperkenalkan kelompok hadrah ini.
"Kenalin ini teman-teman saya dari Yogya. Seru-seruan nih kita," kata Kunto Aji di atas panggung, Jumat (3/10/2025).
YKHC dikenal sebagai grup hadrah progresif karena memadukan antara musik rebana dengan sentuhan musik modern, seperti saksofon, trombone, simbal, drum elektrik, dan sentuhan hiphop. Penampilan berlanjut dengan "Lir llir", sebuah lagu daerah populer asal Jawa Tengah yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga. Lalu beberapa lagu sholawat lain seperti "Tibbil Qulub" dan "Ramadhan Suka Cita" yang merupakan lagu terbaru YKHC.
Aksi panggung kolaboratif ini juga terbilang unik dan mencolok. Kunto dan YKHC tampil dalam formasi duduk ala hadrah, menciptakan suasana religi namun tetap menyenangkan.
Tak hanya lagu-lagu religi, Kunto juga membawakan karya miliknya seperti "Mercusuar". Versi kali ini diringi musik hadrah, menciptakan nuansa berbeda-lebih meriah dan dinamis dibanding versi aslinya yang melankolis.
Menjelang akhir pertunjukan, Kunto membawakan secara perdana lagu kolaborasi terbaru dengan YKHC. Meski lagunya telah rampung, namun menurut Kunto lagu ini belum memiliki judul. "Jadi kita ini mau rilis lagu tapi judulnya belum ada. Ini untuk pertama kalinya kita dibawakan secara live, jadi semoga pada suka yah," kata Kunto.
Kolaborasi ini menjadi salah satu penampilan yang mencuri perhatian di Synchronize Fest 2025. Synchronize Festival digelar di Gambir Expo Kemayoran pada 3 hingga 5 Oktober 2025.
Untuk merayakan satu dekade pelaksanaannya, Synchronize Festival hadir dengan tema besar "Saling Silang" yang lahir dari simbol sederhana angka romawi untuk sepuluh, dan kemudian dimaknai sebagai tanda pertemuan lintas zaman, lintas genre, lintas energi.