
SEKITARSURABAYA.COM, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan kado spesial bagi masyarakat pada peringatan Hari Jadi ke-80, dengan membebaskan pajak daerah untuk kendaraan bermotor.
Kebijakan ini berlaku mulai 1 Oktober hingga 30 November 2025, sesuai Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/712/013/2025.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyebut program ini sebagai wujud kepedulian pemerintah di tengah tantangan ekonomi.
“Harapannya, beban masyarakat bisa berkurang sekaligus meningkatkan ketertiban administrasi perpajakan di Jawa Timur,” ujarnya di Surabaya, Rabu (1/10/2025).
Kebijakan ini mencakup penghapusan sanksi administratif keterlambatan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
Kemudian, pembebasan PKB progresif. Selanjutnya, pembebasan tunggakan PKB tahun 2024 dan sebelumnya, khusus untuk kendaraan roda dua milik masyarakat penerima program P3KE atau Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN); kendaraan roda dua ojek online (ojol); dan kendaraan roda tiga.
Menurut Khofifah, program ini bukan hanya meringankan beban warga, tapi juga meningkatkan akurasi data kepemilikan kendaraan.
“Manfaatnya ganda, masyarakat bisa melunasi kewajiban sekaligus memperbarui data kepemilikan,” ujarnya.
Berdasarkan proyeksi, program ini diperkirakan akan dimanfaatkan oleh 1,123 juta objek pajak dengan nilai pembebasan mencapai Rp1,553 miliar. Meski begitu, penerimaan daerah tetap diperkirakan mencapai Rp299,4 miliar.
Rinciannya, penghapusan sanksi administratif PKB dan BBNKB: 1.108.316 objek, dengan nilai Rp297,7 miliar.
Kemudian, pembebasan PKB progresif: 488 objek, dengan nilai Rp347,5 juta, dan penerimaan Rp1,191 miliar.
Selanjutnya, pembebasan tunggakan PKB tahun 2024 ke bawah untuk kendaraan roda dua penerima P3KE/DTSEN: 6.224 objek, dengan nilai Rp469,5 juta.
Untuk ojek online, pembebasan tunggakan PKB tahun 2024 ke bawah mencapai 7.350 objek, dengan nilai Rp629 juta. Kemudian untuk kendaraan roda tiga, pembebasan tunggakan PKB tahun 2024 ke bawah mencapai 1.187 objek, dengan nilai Rp107,4 juta.
Khofifah mengimbau masyarakat Jawa Timur segera memanfaatkan kesempatan ini. "Mari kita ringankan beban bersama dan wujudkan Jawa Timur yang semakin maju, inklusif, menuju gerbang baru Nusantara,” ucapnya.