Aktris berbasis kecerdasan buatan (AI) Tilly Norwood. Sutradara James Cameron mengatakan teknologi kecerdasan buatan generatif (Gen Al) tidak bisa menggantikan peran seniman dan aktor manusia dalam industri perfilman.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara James Cameron mengatakan teknologi kecerdasan buatan generatif (Gen Al) tidak bisa menggantikan peran seniman dan aktor manusia dalam industri perfilman. Pernyataan ini muncul di tengah kontroversi kemunculan Tilly Norwood, karakter Al pertama yang diperkenalkan sebagai aktris studio Xicoai pada Zurich Film Festival pekan lalu.
Kehadiran Tilly Norwood memicu reaksi keras dari para aktor dan penggemar, termasuk Emily Blunt dan Natasha Lyonne. Serikat pekerja seni dan media Amerika Serikaf (SAG-AFTRA) pun mengecam dan mengimbau agar agen bakat tidak mendukung aktor berbasis Al.
Dalam wawancara terbaru dengan Variety, sutradara Avatar tersebut menyampaikan keyakinannya bahwa Al tak akan pernah bisa menggantikan kreativitas manusia dalam pembuatan film. "Kreativitas para seniman itu begitu kuat, saya bisa langsung tahu sebuah adegan sudah selesai dan bagus dalam sekali lihat. Kreativitas ini harus terus diasah. Karena Gen Al tidak akan menggantikan peran itu. Kita butuh seniman yang mengendalikan prosesnya," kata Cameron seperti dilansir laman NME, Sabtu (4/10/2025).
Meski demikian, Cameron juga mengakui potensi Al dalam membantu menekan biaya produksi tanpa harus mengurangi tenaga kerja. Namun, ia tetap waspada terhadap potensi bahaya penggunaan Al.
Cameron bahkan menyinggung kemungkinan terjadinya skenario mengerikan seperti dalam film Terminator, di mana kecerdasan buatan (Al) digabungkan dengan sistem senjata canggih termasuk senjata nuklir, yang bisa menimbulkan ancaman besar bagi umat manusia. "Saya merasa kita berada di titik krusial perkembangan manusia, dengan tiga ancaman eksistensial yaitu perubahan iklim, senjata nuklir, dan kecerdasan super. Mereka semua muncul bersamaan. Mungkin kecerdasan super adalah jawabannya, tapi saya tidak bisa memprediksinya," kata Cameron. Pada September lalu, Cameron bergabung dengan dewan direksi Stability Al untuk mendalami pengembangan teknologi Al, khususnya dalam penerapan pada alur kerja efek visual (VFX).