Inflasi April 2025 di DIY Tertinggi dalam Tiga Tahun Terakhir

23 hours ago 12

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Herum Fajar Wati memberikan informasi perkembangan inflasi DIY, Senin (1/7/2024) | tribunnews

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Inflasi yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada April 2025 tercatat sebagai yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Herum Fajarwati, mengungkapkan bahwa inflasi bulan ke bulan (month-to-month/mtm) pada April 2025 mencapai 1,67 persen. Angka ini melampaui inflasi bulan sebelumnya, Maret 2025, yang sebesar 1,25 persen dan juga tergolong tinggi secara historis.

“Secara grafik bisa dilihat, inflasi April 2025 ini cukup tinggi. Bulan lalu juga sudah tinggi, dan kini lebih tinggi lagi,” kata Herum dalam keterangan pers, Jumat (2/5/2025).

Kenaikan signifikan ini membuat inflasi tahun kalender (year to date/ytd) DIY mencapai 1,71 persen, sementara inflasi tahun ke tahun (year on year/yoy) sebesar 2,10 persen.

Kelompok pengeluaran yang paling berkontribusi terhadap inflasi April adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan inflasi sebesar 9,03 persen dan andil 1,43 persen. Komoditas utama yang mendorong lonjakan ini adalah tarif listrik, yang menyumbang andil inflasi sebesar 1,42 persen.

Kelompok pengeluaran lain yang turut memicu inflasi adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya, yang mencatat inflasi 3,31 persen dan menyumbang 0,22 persen. Komoditas penyumbang utamanya adalah emas perhiasan.

Di sisi lain, terdapat kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, meski kontribusinya sangat kecil. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan memberikan andil deflasi sebesar 0,02 persen, sementara makanan, minuman, dan tembakau berkontribusi menekan inflasi sebesar 0,01 persen.

Beberapa komoditas yang menghambat laju inflasi antara lain daging ayam ras dengan andil deflasi 0,07 persen, cabai rawit (0,06 persen), telur ayam ras (0,05 persen), serta bensin dan wortel yang masing-masing memberikan andil deflasi sebesar 0,03 persen.

Sementara itu, inflasi tahunan (yoy) sebesar 2,10 persen juga didorong oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,79 persen, terutama oleh komoditas emas perhiasan. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau turut menyumbang 0,63 persen, dengan komoditas dominan berupa kopi bubuk, kelapa, dan cabai rawit. 

www.tribunnews.com

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |