Israel Bajak Armada Sumud, Negara Eropa Ramai-Ramai Marah dan Mengecam

1 hour ago 6

Demonstran pro-Palestina saat melakukan aksi di Jenewa, Swiss, Kamis, 2 Oktober 2025, sebagai solidaritas dengan Global Sumud Flotilla setelah kapal-kapal dibajak angkatan laut Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Aksi pencegatan Israel terhadap armada bantuan kemanusiaan ke Gaza memicu kecaman di seluruh Eropa. Pemerintah-pemerintah Eropa mendesak Israel untuk menjamin keselamatan warga negara mereka yang berada di kapal tersebut.

Di Yunani, anggota parlemen ramai-ramai mengecam keras pencegahan tersebut. Mereka juga mendesak pemerintah untuk memastikan keselamatan warga negara Yunani di kapal, termasuk seorang anggota parlemen aktif.

"Perwakilan dari PASOK, SYRIZA, Partai Komunis Yunani (KKE), New Left, dan Freedom Movement mengkritik insiden itu serta menuntut penjelasan dari Israel," demikian menurut penyiar nasional ERT.

Pavlos Christidis dari PASOK-KINAL mengatakan penyitaan kapal di perairan internasional menimbulkan pertanyaan serius soal legalitas dan hak asasi manusia. Mereka menekankan bahwa hukum internasional harus ditegakkan tanpa pengecualian.

Nikos Karathanasopoulos dari KKE mengecam serangan itu sebagai aksi bajak laut. Pihaknya menuding Israel dan Uni Eropa gagal melindungi misi tersebut.

Menteri Luar Negeri Yunani, George Gerapetritis, menegaskan Yunani bersama negara lain akan melakukan apapun untuk menjamin keamanan penuh bagi warga negara tersebut.

Pada Kamis, Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan Angkatan Lautnya telah mengambil alih Global Sumud Flotilla (GSF), armada sekitar 50 kapal dengan lebih dari 500 relawan dari 40 negara. Armada itu bertujuan menantang blokade laut Israel dan menyalurkan bantuan makanan serta medis ke Palestina.

Semua kapal bantuan telah dihentikan di Laut Mediterania. Namun ada satu yang masih berada pada jarak tertentu dari Gaza. Demikian menurut pernyataan tersebut.

Menteri Pertahanan Italia, Guido Crosetto mengecam tindakan Israel dengan sekeras-kerasnya. Ini mengingat ada warga Italia di kapal itu.

Italia menjadi salah satu negara dengan aksi demonstrasi terbesar. Ribuan orang turun ke jalan di Roma, Milan, Napoli, dan kota-kota lain setelah flotilla disita, dengan menduduki stasiun kereta dan menggelar aksi duduk di universitas pada Rabu malam.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |