Tim UNS Latih Petani Karanganyar Buat POC Menggunakan Bioaktivator Isolat Aktinomisetdan Distilasi Minyak Nilam

17 hours ago 6
 IstimewaPenyerahan hasil POC berbasis bioaktivator isolat aktinomiset dari Tim UNS Surakarta kepada Kelompok Tani Madusari-3, sebagai wujud kolaborasi riset dan pemberdayaan petani nilam di Karanganyar | Foto: Istimewa

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tim pengabdian dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) dengan bioaktivator isolat aktinomiset bagi petani nilam di Dukuh Tanen, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar.

Kegiatan tersebut juga dibarengi dengan pendampingan teknis distilasi minyak nilam, sehingga petani tidak hanya mampu meningkatkan produktivitas tanaman, tetapi juga bisa mengolah hasil panen menjadi minyak dengan kualitas lebih baik.

 IstimewaProses pengumpulan sisa sayuran dan tanaman tidak terpakai sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair (POC) dengan bioaktivator isolat aktinomiset | Foto: Istimewa

Pelatihan tersebut mencakup sejumlah tahapan, mulai dari pembuatan dan perbanyakan bakteri aktinomiset, pemanfaatan limbah organik dari sisa panen dan pasar, pembuatan POC, uji kandungan NPK, hingga pengaplikasian langsung pada tanaman nilam.

Ketua tim pelaksana,Dr. Umi Fatmawati, S.Pd., M. Sidari UNS menjelaskan, bahwa penerapan bioaktivator aktinomisetitu terbukti mampu memberi dampak positif bagi pertumbuhan nilam.

“Aktinomiset mendukung perkembangan akar, batang, dan daun. Dengan begitu, produktivitas nilam bisa meningkat dan kualitas minyaknya tetap terjaga,” ujarnya.

 IstimewaSeperti inilah wujud produk akhir pupuk organik cair (POC) dengan Bioaktivator Isolat Aktinomiset yang dihasilkan Kelompok Tani Madusari 3 melalui pendampingan Tim UNS Surakarta | Foto: Istimewa

Umi  menjelakan, program yang didukung dengan pendanaan dari Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Kemendiktisaintek tersebut sejalan dengan agenda SDGs ke-3 dan SDGs ke-12. Dalam hal ini, pertanian organik diyakini mampu mengurangi polusi air dan tanah, sekaligus meningkatkan efisiensi produksi dalam pengembangan nilam.

Dengan sinergi antara riset, teknologi, dan pemberdayaan masyarakat, jelasnya, Dukuh Tanen diproyeksikan menjadi sentra baru produksi nilam di Jawa Tengah sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi berbasis sumber daya lokal.

 IstimewaProses penuangan isolat aktinomisetke dalam bak fermentor sebagai bagian dalam pembuatan pupuk organik cair (POC) | Foto: Istimewa

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Madusari-3, Sumadi menyambut baik program dari tim UNS tersebut.

“Selama ini kami hanya menanam dan menjual hasil panen mentah. Dengan pelatihan ini, kami bisa membuat pupuk sendiri dan belajar menyuling minyak nilam dengan mutu lebih baik. Harapannya, penghasilan petani juga bisa meningkat,” ungkapnya.[*]

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |